Apa
yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata narapidana? Seram,
urakan, liar, menakutkan, bengal, susah diatur, dan sederet sifat-sifat
negatif lainnya? Kenyataanya, narapidana—atau yang juga biasa disebut
warga binaan pemasyarakatan (WBP), hanyalah manusia biasa. Manusia yang
khilaf dan berniat untuk bertaubat.
Untuk
mendukung WBP menjadi manusia yang berguna dan menyadari bahwa diri
mereka bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak secara kreatif, inovatif,
dan produktif, Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan membina mereka melalui program-program bengkel kerja.
Bengkel kerja diharapkan dapat membangkitkan semangat pengabdian serta
perubahan sikap, mental, dan spiritual agar dapat diterima kembali di
masyarakat kelak.
Bengkel
Kerja meliputi penyaluran bakat dan keahlian WBP sehingga dapat
memperoleh nilai ekonomi dari apa yang mereka kerjakan. Hasil yang
diperoleh dari kegiatan Bengkel Kerja telah dipasarkan dengan dukungan
Kementerian Perindustrian dan PT. Sarian melalui MoU 2011.
Bengkel Kerja Digarap Makin Serius
Beberapa
lembaga pemasyarakatan (lapas)/ rumah tahanan negara (rutan) yang
memiliki galeri hasil karya WBP, sudah mengikuti beberapa event pameran
sepanjang 2011-2012. Karena mendapat respon positif dari masyarakat,
kini Kementerian Hukum dan HAM makin serius menggarap bengkel kerja
tersebut.
Dengan
diprakarsai Evi Amir Syamsudin (istri Menteri Hukum dan HAM) beserta
Dharma Wanita Kementerian Hukum dan HAM, lahirlah NAPI CRAFT 2012, yang
diselenggarakan pada Senin-Jumat (17-21 Desember 2012) di The East
Building, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. NAPI CRAFT 2012 dilandasi
semangat bahwa WBP adalah manusia dan berhak mendapatkan tempat dalam
kehidupan bermasyarakat.
NAPI
CRAFT 2012 dibuka Evi Amir Syamsudin dan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar pada Senin (17/12), dengan
disaksikan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin. Evi selaku Ketua
Pengarah Napi Craft 2012 menyatakan bahwa kegiatan ini initerinspirasi
ketika dirinya maupun ibu-ibu Dharma Wanita lainnya mendampingi suami
mereka, saat mengunjungi lapas di beberapa provinsi di Indonesia. Di
sana, mereka melihat para narapidana sedang beaktivitas dalam bengkel
kerja dan menghasilkan produk-produk yang tidak kalah dengan yang ada di
luar lapas/ rutan.
WBP, Potensi Besar Majukan Program Pemerintah di Bidang Ekonomi Kreatif
Pameran
hasil karya WBP ini tidak berjalan sendirian. Pameran ini selaras
dengan perkembangan lingkungan strategis global dan kebijakan
pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaraya,
termaktub dalam Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 dan
Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif.
Karena
itu, demi mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dengan menggerakkan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, salah
satunya adalah melalui Bengkel Kerja WBP. Bagaimana tidak? Saat ini,
data WBP yang ada di lapas/ rutan di seluruh Indonesia sebanyak 149.873
orang. Jumlah tersebut merupakan potensi yang luar biasa bila
dioptimalkan guna menghasilkan suatu produk untuk mendukung program
pemerintah dalam bidang ekonomi kreatif.
Napi Craft 2012 Usung Tajuk “We Care”
Tajuk “We Care”
yang akan mudah dilihat di sepanjang perhelatan lima hari ini,
mengandung makna bahwa Kementerian Hukum dan HAM memiliki kepedulian
yang tinggi akan keberadaan WBP. Pameran ini diharapkan dapat memulihkan
kembali kondisi WBP sehingga dapat memiliki nilai jual dalam masyarakat
dan bukan hanya dikenal sebagai sampah masyarakat.
Tajuk tersebut didukung dengan maskot Napi Craft 2012, yakni binatang Rakun. Anjing Rakun (Nyctereutes procyonoides, bahasa Inggris: Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes.
Rakun
termasuk binatang liar berwajah menyeramkan yang cukup unik.
Kelebihannya terletak di tengah-tengah kekurangannya. Penglihatan seekor
rakun termasuk kurang baik, malah cenderung buta warna. Namun, saat
berburu ternyata dia bisa menangkap mangsanya dari jarak yang cukup
jauh. Dia tidak menggunakan matanya, tapi pendengarannya.
|
Rakun
sanggup mencari makan yang jauhnya bermil-mil dari sarangnya jika bahan
makanan yang dekat dengan sarangnya sudah menipis. Rakun juga pembuat
sarang dengan cekatan & luar biasa. Selain itu dia yang sebenarnya
termasuk binatang pemakan serangga bisa menjadi pemakan segala demi
mempertahankan hidup.
Dapat
disimpulkan, pemakaian maskot rakun merupakan simbol bahwa narapidana
meskipun terlihat menyeramkan, menakutkan, liar, dan tidak bersahabat,
ternyata juga memiliki kelebihan. Narapidana sanggup bertahan hidup di
tengah-tengah kesulitan hidupnya. Narapidana dapat menggunakan masa-masa
selama di tahanan, menjadi tempat memperbaiki diri dengan meningkatkan
kemampuan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif yang mempunyai
nilai ekonomi, sehingga bisa menjadi individu yang produktif.
Napi Craft 2012, Pameran dengan Beragam Demo
Stan-stan
yang dihadirkan pada pameran bertema “Membangun Manusia Mandiri Melalui
Bengkel Kerja Bangkit Guna Mendukung Ekonomi Kreatif Indonesia” ini
akan menampilkan beragam karya dari narapidana se-Indonesia. Karya-karya
tersebut tidak kalah dengan produk yang secara komersil dijual di
pasaran.
Di
antara yang akan dipamerkan adalah miniatur sepeda motor dari Lapas
Klas I Tangerang, berbagai lukisan cat air dan cat minyak dari Rutan
Klas IIB Bangli, sandal kulit dari Lapas Klas IIB Banceuy, bola kaki
dari Lapas Klas I Cirebon, dan sangkar burung dari Lapas Klas I
Surabaya.
Selain
itu juga pengunjung dapat melihat patung onyx berbentuk harimau dari
Lapas Klas IIB Tulung Agung, bulu mata palsu dari Lapas Klas IIB Garut,
furnitur kursi teras dari Lapas Narkotika Klas IIA Cirebon, baju olah
raga dari Lapas Klas IIB Cianjur, dan krim lulur tubuh dari Lapas Klas
IIB Donggala.
Selain
memamerkan hasil-hasil karya WBP, NAPI CRAFT 2012 juga akan dipenuhi
dengan demo-demo dari WBP. Seperti, melukis pada daun pisang, menyulam
kaos, membuat sandal hotel, membatik, membuat kue, membuat keset,
melukis pada gelas dan piring, membuat kerajinan tangan dari koran
bekas, membuat kerajinan lampu dari kerang, membuat bola, membuat kursi
rotan sintetis, membuat roti khas narapidana, dan melukis cara
narapidana.
Napi Craft 2012, Perpaduan “Exhibition & Entertainment”
Selain
pameran, Napi 2012 juga mengedapankan unsur hiburan. Di antaranya
adalah mantan WBP, Ariel “NOAH”, yang akan bernyanyi sebelum dan sesudah
dirinya memberikan testimoni mengenai pengalamannya selama mendapat
pembinaan di dalam lapas. Selain Ariel, juga ada persembahan dari Vocal
Group Lapas Klas I Cipinang, Waru Band (band mantan napi yang saat ini
sudah eksis di dunia hiburan), tarian dari Lapas Klas IIA Bogor, serta
tarian dan nyanyian dari Lapas Anak Klas IIA Tangerang.
Dengan
konsep pameran dan hiburan ini lah, Kementerian Hukum dan HAM berharap
dapat menjaring pengunjung yang banyak. Bukan untuk sekadar menunjukkan
kepada masyarakat bahwa narapidana juga bisa kreatif, inovatif, dan
produktif. Namun lebih luas lagi, melalui NapI Craft 2012, diharapkan
para pengusaha memiliki minat untuk bekerja sama dalam hal produksi
maupun pemasaran. *** (text : laila, foto : Humas setjen & Humas
Pemasyarakatan)
Silahkan anda mengisi komentar pada form yang disediakan. Komentar yang mengandung unsur Sara, Politik, Fitnah dan Pornografi akan kami hapus.
EmoticonEmoticon