Divisipas, Banjarmasin, Seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Program Asimilasi menjadi inisiator pembangunan Dapur Umum Ramadhan Damai.
Dapur memproduksi makanan untuk berbuka puasa yang diperuntukkan guna membantu warga kurang mampu yang terdampak wabah Covid-19.
Akibat dampak penyebaran Covid-19, banyak warga terkena PHK dan kehilangan pekerjaan.
Fakrurozi adalah seorang WBP Asimilasi dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia menjadi penggerak sekaligus inisiator kegiatan sosial tersebut
Dapur memproduksi makanan untuk berbuka puasa yang diperuntukkan guna membantu warga kurang mampu yang terdampak wabah Covid-19.
Akibat dampak penyebaran Covid-19, banyak warga terkena PHK dan kehilangan pekerjaan.
Fakrurozi adalah seorang WBP Asimilasi dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia menjadi penggerak sekaligus inisiator kegiatan sosial tersebut
Fakhrurozi bersama warga lainnya di Gang Damai, Simpang Ulin, Sungai Baru, Banjarmasin Tengah mengumpulkan donasi dan meuwujudkannya dalam makanan siap antar yang dibagikan setiap harinya untuk berbuka puasa.
Sekitar 250 bungkus nasi dibagikan ke warga dari pintu ke pintu menjelang berbuka puasa.
Fakrurozi ingin membuktikan, bahwa Napi Asimilasi mampu bermanfaat bagi masyarakat.
Sekitar 250 bungkus nasi dibagikan ke warga dari pintu ke pintu menjelang berbuka puasa.
Fakrurozi ingin membuktikan, bahwa Napi Asimilasi mampu bermanfaat bagi masyarakat.
Apa yang dilakukan fakrurozi sebagai seorang Warga Binaan Pemasyarakatan Asimilasi patut diajungi jempol, pasalnya tindakan tersebut mampu menepis padangan miring masyarakat yang akhir-akhir ini menganggap pemberian asimilasi bagi para WBP menjadi salah satu pemicu meningkatnya tindak kriminal di masyarakat.
Disadur dari kompas.tv
Disadur dari kompas.tv
Silahkan anda mengisi komentar pada form yang disediakan. Komentar yang mengandung unsur Sara, Politik, Fitnah dan Pornografi akan kami hapus.
EmoticonEmoticon