Divisipassulteng - PALU-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berniat
membangun lembaga permasyarakatan (lapas) khusus koruptor. Alasan utama
narapidana kasus tersebut diduga sering berkeliaran bebas dengan menyuap
sipir penjara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Abraham Samad, saat mengisi Seminar di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Samad mengatakan kendala yang dihadapi saat ini adalah anggaran yang belum ada.
"Saya geram melihat narapidana koruptor yang tidur di rumahnya bukan di sel," katanya. Ia menyinggung perilaku narapidana kasus korupsi berduit dengan menyuap sipir-sipir penjara agar bisa keluar tahanan dan enak tidur di rumah.
Pada saat apel atau pemeriksaan di sore hari, koruptor itu terlihat ada namun pada malam harinya tidur di rumah. Pada pagi keesokan harinya mereka datang lagi ke lapas untuk ikut apel.
"Jadi narapidana korupsi ini seperti masuk kantor saja saat menjalani hukuman," kata Abraham. Dia mengatakan lapas khusus koruptor nantinya akan lebih ketat dibandingkan penjara biasa. "Makanan untuk tahanan tidak boleh berasal dari luar, disediakan petugas. Dan itu dijamin sehat," ujarnya.
Ia mengatakan menu untuk para narapidana di lapas biasa pada umumnya disediakan oleh pihak luar melalui sistem tender sehingga jaminan kesehatannya kurang maksimal.
Lebih lanjut, Abraham mengatakan adanya lapas khusus koruptor itu adalah untuk membuat jera para pelaku kriminal tersebut.
Penjagaannya juga diperketat dengan dilengkapi kamera pengawas (CCTV) di setiap sel. "Jadi kalau ada petugas yang ngobrol dengan penghuni sel akan ketahuan, dan langsung segera ditegur," katanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Abraham Samad, saat mengisi Seminar di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Samad mengatakan kendala yang dihadapi saat ini adalah anggaran yang belum ada.
"Saya geram melihat narapidana koruptor yang tidur di rumahnya bukan di sel," katanya. Ia menyinggung perilaku narapidana kasus korupsi berduit dengan menyuap sipir-sipir penjara agar bisa keluar tahanan dan enak tidur di rumah.
Pada saat apel atau pemeriksaan di sore hari, koruptor itu terlihat ada namun pada malam harinya tidur di rumah. Pada pagi keesokan harinya mereka datang lagi ke lapas untuk ikut apel.
"Jadi narapidana korupsi ini seperti masuk kantor saja saat menjalani hukuman," kata Abraham. Dia mengatakan lapas khusus koruptor nantinya akan lebih ketat dibandingkan penjara biasa. "Makanan untuk tahanan tidak boleh berasal dari luar, disediakan petugas. Dan itu dijamin sehat," ujarnya.
Ia mengatakan menu untuk para narapidana di lapas biasa pada umumnya disediakan oleh pihak luar melalui sistem tender sehingga jaminan kesehatannya kurang maksimal.
Lebih lanjut, Abraham mengatakan adanya lapas khusus koruptor itu adalah untuk membuat jera para pelaku kriminal tersebut.
Penjagaannya juga diperketat dengan dilengkapi kamera pengawas (CCTV) di setiap sel. "Jadi kalau ada petugas yang ngobrol dengan penghuni sel akan ketahuan, dan langsung segera ditegur," katanya.
sumber : http://www.republika.co.id
Silahkan anda mengisi komentar pada form yang disediakan. Komentar yang mengandung unsur Sara, Politik, Fitnah dan Pornografi akan kami hapus.
EmoticonEmoticon