Divisipassulteng, Jakarta – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku pihaknya masih tetap menghadapi masalah klasik terkait gedung
penjara yang kelebihan kapasitas. Pihaknya sendiri sudah membentuk tim
khusus menangani isu-isu terkait.
Sejauh ini, sudah diidentifikasi sebanyak 20 lapas yang masuk dalam
kategori kelebihan kapasitas. Sebagai contoh, lapas di Banjarmasin yang
kapasitas aslinya adalah 368 orang, tapi dihuni oleh 2448 orang.
Mayoritas penghuni lapas adalah pelaku kejahatan terkait narkoba.
Oleh Tim itu, sudah dijajaki berbagai kemungkinan dari kemungkinan perluasan hingga membangun yang baru.
Oleh Tim itu, sudah dijajaki berbagai kemungkinan dari kemungkinan perluasan hingga membangun yang baru.
“Ada beberapa pemda yang menawarkan tanah untuk dibangun baru,” kata Yasona.
Lebih lanjut, Menkumham memaparkan bahwa pembangunan lapas saja tidak
cukup. Sebab harus ada penambahan petugas lapas. Sejauh ini, jumlah SDM
di Kementerian Hukum dan HAM memang masih kurang.
“Di beberapa tempat, ada lapas yang 1000 penghuni, petugasnya cuma 20 orang dan dibagi empat shift. Ada yang petugasnya 4 orang yang mengawasi 1000 orang, doa saja yang diperkuat,” jelas Yasona.
“Kita meminta bantuan kementerian lain melalui mekanisme penambahan pegawai redistribusi, melalui Men-PAN dan Mendagri. Sedang kita kaji,” tandasnya
Ditanya
oleh wartawan masalah kekosongan kursi Dirjen Pemasyarakatan, Menkumham mengatakan akan segera
mengajukan nama calon Dirjen Pemasyarakatan yang baru kepada Presiden
Joko Widodo. Dengan demikian, pejabat baru akan segera bisa diputuskan.
“Akan segera saya berikan nama ke presiden, untuk mengisi kekosongan pejabat. Karena, Dirjen juga harus di fit and proper test sesuai dengan UU Aparatur Sipil Negara,” kata Yasonna, Rabu (10/6).Disadur dari viva.co.id
Silahkan anda mengisi komentar pada form yang disediakan. Komentar yang mengandung unsur Sara, Politik, Fitnah dan Pornografi akan kami hapus.
EmoticonEmoticon