Dalam Sepekan, Dua Kali Petugas Lapas Pekalongan Gagalkan Penyelundupan Narkoba

Divisipas, - Pekalongan, Dalam sepekan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, Jawa Tengah telah 2 (dua) kali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu kedalam Lapas. Upaya penyelundupan yang pertama terjadi pada Jum'at lalu (17/2) modusnya barang haram tersebut dilemparkan kedalam Lapas dari luar tembok.

Menurut Kasubag Humas dan TI Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kaswo Suwitno seperti dikutip dari laman mediajateng.net, menjelaskan bahwa awalnya petugas lapas memergoki seseorang yang mengendarai sepeda motor melemparkan plastik kresek ke dalam lapas melalui tembok sebelah selatan, namun orang tersebut langsung kabur saat hendak ditangkap, saat diperiksa petugas, plastik berwarna putih yang dilemparkan ke dalam lapas ternyata berisi 3 (tiga) paket sabu dan sebuah telpon genggam.

Upaya penyelundupan yang kedua terjadi pada rabu (22/2), kali ini upaya penyelundupan sabu dilakukan oleh orang tua dari narapidana kasus narkoba, modus yang digunakan terbilang baru yaitu memasukkan paket sabu kedalam kulit kacang yang sebelumnya telah dikupas dan dikeluarkan isinya, kemudian dilem kembali, saat diinterogasi pelaku mengaku tidak tahu-menahu dan berdalih hanya dititipi oleh teman anaknya.

Dari kasus tersebut, petugas berhasil menyita 11 paket sabu dan 12 paket pil jenid narkoba, semua barang bukti tersebut telah diserahkan ke Sat Narkoba Polres Pekalongan untuk ditindaklanjuti.

Seperti dikutip dari laman beritasatu.com, terkait maraknya upaya penyelundupan narkotika dan jenis barang terlarang lainnya kedalam Lapas, Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan, Muhammad Hilal meminta kepada seluruh anggotanya untuk selalu siaga dan meningkatkan kewaspadaan.

"Kami perintahkan pada seluruh petugas selalu waspada dan jangan lengah pengawasan. Perketat pengamanan, penjagaan, dan pemeriksaan terhadap semua pengunjung," ungkap Hilal

Saat ini Lapas Kelas IIA Pekalongan dihuni oleh sekitar 450 Warga Binaan Pemasyarakatan, dan sekitar 80% nya adalah terpidana kasus narkoba.

Disadur : beritasatu.com,mediajateng.net